
Sumber: Dokumen pribadi
SUKOHARJO, sekolah Islam SMP Muhammadiyah Alkautsar Program Khusus (PK) Kartasura kembali mengadakan program Bincang-Bincang Alkautsar (BBA). Melalui siaran langsung akun youtube-nya pada 18 Maret 2021, BBA Alkautsar mengangkat tema hobi. Muhamad Wahyu (Guru) selaku pembawa acara pada program tersebut mengawali acara BBA dengan menjelaskan tentang hobi.
Menurut Wahyu, setiap orang memiliki hobi yang berbeda-beda. Ada yang menyukai hobi olahraga, travelling, memasak, membaca, ataupun hobi unik yang disukai hanya sebagian orang tertentu saja, misalnya hobi memelihara reptil.
Pada kesempatan tersebut, BBA juga menghadirkan senior pecinta reptil di kota Solo sebagai narasumber. Wahyu menambahkan jika memelihara reptil sekarang tidak hanya sebagai trend agar terlihat keren saja akan tetapi juga dapat menjadikan income bagi kita. Tegar Awan Sabrang Cakrawala (Penghobi Reptil Solo) menjelaskan jika dirinya telah menekuni dunia reptil sejak tahun 2009. Pada awal acara, Tegar mengenalkan beberapa reptil yang dibawa ke studio BBA, di antaranya dari reptil jenis ular, yakni ular jali. Tegar mengungkapkan ular jali merupakan reptil yang jinak dan tidak berbisa. Dia menangkapnya dari alam liar di daerah kartasura. Kemudian Tegar juga menambahkan jika ular jali sebenarnya sangat bermanfaat untuk para petani karena bisa membantu untuk memberantas hama tikus yang menyerang tanaman padi.
Tegar kemudian menjelaskan reptil yang dibawa berikutnya, yakni kura-kura. “Kebetulan kura-kura yang saya bawa hari ini ada dua jenis, yakni kura-kura jenis darat dan air. Untuk kura-kura yang jenis air, ada jenis dada merah. Dada merah sendiri merupakan kura-kura lokal asli dari Indonesia dan harga babynya mencapai Rp125 ribuan. Makanan dari kura-kura jenis ini biasanya sayuran, pelet, dan ikan-ikan kecil. Jenis kura-kura air selanjutnya ada yellow belly, merupakan kura-kura yang berasal dari benua Amerika. Untuk harga babynyaberkisar Rp250-300 ribuan. Sementara makanannya sendiri lebih ke arah karnivora. Selanjutnya, jenis kura-kura air yang dibawa ada Aligator Snaping Turtle. Jenis ini lebih cenderung pendiam dan tidak agresif. Namun harga babynya jenis ini cukup mahal, yakni sekitar Rp2-2,5 juta.” Ungkap Tegar.
Pada kesempatan tersebut, Tegar juga membawa reptil jenis kadal, yakni iguana. Menurut tegar, iguana sendiri memiliki beberapa jenis. Jenis tersebut dibedakan berdasarkan warna, ada green, red, blue, albino, snow, dan caramel. Sementara cara merawat iguana yang paling diperlukan adalah sinar matarahari, biasanya cukup setengah jam hingga satu jam untuk iguana yang masih kecil. Untuk makanan dari iguana termasuk ke dalam jenis herbivora, misalnya sayur-sayuran, tauge, ataupun lainnya. Adapun harga dari baby iguana jenis albino berkisar hingga Rp2 juta.
Selain iguana, Tegar juga membawa reptil jenis kadal lain, yaitu biawak. Biawak menurut Tegar merupakan reptil asli dari Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Pada kesempatan tersebut, Tegar juga menyampaikan jika Indonesia menyimpan berbagai jenis reptil, sehingga dikatakan Indonesia adalah gudangnya reptil dunia. Untuk itu, pada kesempatan tersebut, Tegar (selaku pecinta reptil) juga memberikan pesan untuk tetap menjaga kelestarian reptil walaupun di sisi lain kita dapat mencari keuntungan melalui reptil.
Pada akhir acara, Wahyu juga menambahkan bahwa kita harus mejaga kelestarian reptil dengan cara misalnya ketika kita bertemu reptil jangan dengan mudah membunuhnya begitu saja, karena kita juga harus menimbang ke depan kelestarian reptil tersebut serta di samping itu reptil juga merupakan ciptaan Allah Swt yang harus kita sayangi.